Selasa, 22 Juli 2014

Bakmi Jawa Pak Rebo di Jalan Katamso

Bakmi nyemek khas Pak Rebo
Ada banyak penjual kuliner bakmi Jawa, atau sering ditulis bakmi jowo, di Yogyakarta. Ada penjual yang mengambil lokasi di tengah kota, seperti bakmi Kadin, bakmi Babilon, bakmi mbah Hadi, bakmi Pak Rebo atau di tengah dusun dan dikenal luas seperti bakmi mBah Mo, yang berada di Dusun Code, Bantul.
Salah satu penjual atau warung kuliner bakmi Jawa yang di tengah kota, tepatnya di Jalan Brigjen Katamso, adalah Bakmi Jawa Pak Rebo. Letaknya, hanya sekitar 1 km dari Keraton Yogyakarta dan hanya kira2 200-an meter sebelah timur dari benteng yang mengelilingi keraton.

Warung Bakmi Pak Rebo nyaris tidak pernah sepi pembeli. Saat Tembi datang ke warung itu akhir November lalu sekitar pukul 20.00 sudah menunggu lebih dari 10 orang. Tetapi, meski menunggu antrian, pesanan tak butuh waktu lama untuk tersaji, karena ada dua anglo dan wajan untuk memasak pesanan.

Pesanan minuman berupa teh jahe panas, seperti biasa disajikan lebih dulu. Panas airnya mendidih, bukan diambil dari termos, sehingga jahenya matang. Rasa hangat jahe dan panas air teh segera mengalir ke tubuh, dan beberapa sruputan, tubuh menjadi semakin hangat dan mulai berkeringat.

Satu piring kuliner bakmi Jawa nyemek, tanpa kepala ayam, sayap, dan jeroan pun segera terhidang. Cukup bakmi nyemek, disertai daging suwiran. Telornya memang khas bakmi Pak Rebo, ialah telor bebek.

Rasa gurih bakmi sangat melekat. Kuah dan telor telah menyatu, sehingga seperti santan. Perpaduan bumbu bakmi dan telor bebek membuat rasa gurihnya sangat kental dan seolah terus terbawa sampai ke rumah.

Kuliner Bakmi Jawa Pak Rebo memang sudah lama. Pada spanduk yang ditempel di dinding ruang makan, tertulis sejak tahun 1940, dan sekarang diteruskan oleh generasi kedua. Jadi Bakmi Pak Rebo bisa disebut memiliki ‘rasa warisan’ dari pendahulunya. Harga sepiring bakmi hanya Rp 15.000, dan porsinya cukup besar, sehingga sekali makan, perut langsung terasa kenyang.

Bersumber dari : Tembi.Net