Senin, 28 Maret 2011

Gyudon - kuliner Jepang

Gyūdon atau yang kita kenal dengan beef bowl merupakan salah satu kuliner Jepang jenis Donburi berupa semangkuk nasi putih yang di atasnya diletakkan irisan daging sapi bagian perut dan bawang bombay yang sudah dimasak dengan kecap asin dan gula. Sebagai penyedap, di atasnya sering ditambahkan asinan jahe (benishōga), campuran rempah dan cabai yang disebut shichimi, atau telur ayam mentah sesuai selera.

Gyūdon berasal dari kuliner yang disebut Sukiyakidon (sukiyaki donburi), sehingga sering dijumpai gyudon yang memakai shirataki seperti halnya sukiyaki.

Di zaman Meiji sudah dikenal cikal bakal gyūdon yang disebut Gyumeshi berupa semangkok nasi yang diatasnya diletakkan irisan daging sisa Gyūnabe (daging sapi yang dimasak dengan kecap asin dan gula). Pada waktu itu, orang Jepang sering mendengar orang asing memanggil anjingnya, "Come (here)", tapi menurut pendengaran orang Jepang, "come" terdengar seperti "kame" dan orang asing tersebut disangka sedang memanggil anjing yang bernama Kame. Dari nama anjing bernama Kame konon lahir sebutan Kamechabu, chabu (makanan) untuk si Kame berupa nasi dicampur sisa-sisa Gyūnabe yang tidak habis dimakan.

Restoran siap saji Yoshinoya yang membuka cabang dengan sistem waralaba memopulerkan gyūdon sebagai kuliner rakyat pada paruh kedua tahun 1970-an. Kuliner serupa juga dihidangkan dengan nama Gyūmeshi oleh restoran waralaba lain seperti Yōrōnotaki, Matsuya, Sukiya dan Kōbe Ranputei.

Pada tanggal 11 Februari 2004, Yoshinoya dan restoran gyūdon lain terpaksa menghentikan penjualan gyūdon akibat kekuatiran daging sapi dari Amerika Serikat tercemar penyakit sapi gila. Parlemen Jepang berusaha mendatangkan kembali daging sapi dari Amerika sejak Mei 2005, tapi baru berhasil mengimpor di bulan Januari 2006.

Pada tanggal 18 September 2006, Yoshinoya kembali menjual Gyūdon tapi hanya selama satu hari penuh saja, itu pun dengan jumlah porsi yang terbatas (1 juta porsi dengan jatah 1.000 porsi per restoran).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar